Entah kenapa, belakangan ini saya suka sekali menonton film Thailand.
Ternyata beberapa film Thailand juga tidak kalah bagusnya dengan
film-film dari negara lain semisal Korea, Cina, maupun film-film barat.
Beberapa hari yang lalu, saya baru saja menonton satu film drama komedi
Thailand berjudul Hello Stranger.
Seorang pemuda Thailand (Chantavit Dhanasevi) mengikuti sebuah tur
sendirian ke Korea Selatan dengan harapan bisa bertemu dengan mantan
kekasihnya. Di saat yang sama, seorang backpacker perempuan Thailand
(Neungtida Sophon) juga berpetualang ke Korea Selatan untuk mengunjungi
teman Koreanya yang akan menikah. Lelaki yang tidak menyukai
keromantisan dan perempuan penggila drama Korea ini bertemu secara tidak
sengaja di negeri tersebut karena suatu “insiden”. Mereka berpetualang
bersama di Korea dan perlahan-lahan timbullah cinta di antara mereka
berdua… walaupun saling tidak mengetahui nama…
Hello Stranger adalah film nomor satu paling laris
di Thailand pada tahun 2010. Bersetting di Korea Selatan, film ini
menampilkan beberapa kebudayaan Korea. Dalam film ini, sutradara Banjong
Pisanthanakun ingin sedikit menggoda orang-orang Thailand yang
tergila-gila pada budaya Korea lewat beberapa dialog di film ini. Saat
itu, Thailand memang sedang diserbu oleh budaya Korea.
Dilihat
dari plot cerita di atas, sebenarnya tema ceritanya sudah sering
ditemui di banyak film drama, yaitu kisah tumbuhnya cinta antara dua
orang pria dan wanita yang sering berjalan bersama-sama. Tetapi berkat
chemistry antara kedua pemain utama dalam ber-acting, menonton film ini pun menjadi sangat enjoyable. Gaya acting mereka sangat natural, serta dibumbui dengan joke-joke segar
yang membuat kita tertawa terbahak-bahak. Selain adegan humor, tak lupa
juga terdapat adegan yang dapat memancing air mata, terutama pada
menit-menit terakhir.
Sebenarnya
menurut pendapat saya pribadi, ada hal yang aneh pada film ini, yaitu
pada adegan menyetir sepeda motor dan mobil sport hitam. Apakah orang
luar negeri bisa dengan bebas menyetir kendaraan di Korea? Tetapi
ketidaklogisannya tidak begitu penting bila dibandingkan dengan inti
ceritanya dan film ini tetap menjadi salah satu film yang paling sayang
untuk dilewatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar