Rabu, 30 April 2014

tired!

Tired

Jemariku menari diatas keyboard melukiskan sesak dadaku yang semakin terasa sakit. Sangat sulit. Tidak semudah biasanya. Memutar otak mencari dicelah-celahnya apa penyebabnya. Aku semakin kalut dengan air mata yang mengalir semakin deras. Pipiku terasa lengket akibat air mataku sendiri. Entah apa yang kurasakan saat ini, terasa tidak asing tapi sukar dijelaskan. Semakin aku mencoba semakin terasa kepalaku seperti diketuk-ketuk dengan keras. Pikirku, mungkin aku akan botak suatu hari nanti kalau terus seperti ini. Dadaku terasa penuh. Nafasku terasa pendek. Perutku sakit, seperti ada seseorang yang tiba-tiba memukulnya. Beberapa detik aku terdiam. Memikirkan apa yang harus ku tulis. Banyak sekali yang harus aku utarakan tapi aku tahu aku tidak akan bisa, kecuali aku sudah kuat untuk menghadapi perang tanpa tangisan. Bodohnya aku, aku tidak bisa. Entah menuliskannya akan membuat hati seseorang tersentuh atau tidak, aku tidak begitu yakin. Untuk berbicarapun aku harus berhati-hati. Kadang berhati-hatipun aku salah.  Tunjukkan jalan untukku ya Allah. Apapun itu. Sadarkan siapa saja yang perlu di sadarkan. Aku atau siapa sajalah. Menjadi orang yang selalu dituding menyakiti itu menyakitkan. Menyedihkan sekali. Menulis memang tidak membuat seseorang yang menyakitiku terketuk hatinya. Tapi menulis membuatku merasa tenang. Dan aku rasa aku bisa melampiaskan perasaanku disini. Tanpa harus melampiaskannya pada seseorang yang sudah menyakitiku. Aku memang tidak sendiri. Tapi aku lebih suka memendam perasaanku sendiri. Aku rasa belum ada yang bisa memahami perasaanku saat sedang sedih seperti ini. Jadi aku selalu coba menemukan solusi masalahku seorang diri.
Maaf mungkin tulisanku berantakan. Aku sedang lelah.

Tidak ada komentar: